Search for:
Rekomendasi Makanan Khas Kota Palu

Palu, ibu kota dari Provinsi Sulawesi Tengah, meninggalkan kesan mendalam dengan kelezatan makanan khasnya. Berikut adalah 10 rekomendasi makanan khas kota Palu beserta penjelasannya:

1. Nasi Kuning Palu
Nasi Kuning Palu adalah hidangan khas yang terbuat dari beras kuning yang diolah dengan santan dan rempah-rempah. Hidangan ini biasanya disajikan dengan lauk pauk seperti ayam goreng, telur dadar, dan sambal.

Baca juga : Seni Kota Palu yang Memukau dan Menarik Perhatian

2. Rongga Palu
Rongga Palu adalah sejenis kue tradisional yang terbuat dari tepung beras dan gula kelapa yang dibentuk menyerupai sarang lebah. Kue ini memiliki tekstur yang kenyal dan manis.

3. Nasi Jagung
Nasi Jagung adalah makanan khas Palu yang terbuat dari jagung yang dihaluskan dan dicampur dengan santan. Hidangan ini biasanya disajikan dengan ikan bakar dan sambal.

4. Tinutuan
Tinutuan adalah bubur sayur khas Minahasa yang juga populer di Palu. Bubur ini terbuat dari campuran berbagai macam sayuran seperti kacang panjang, bayam, dan jagung manis.

5. Woku Belanga
Woku Belanga adalah masakan khas Minahasa yang menjadi favorit di Palu. Masakan ini terbuat dari ikan atau daging yang dimasak dengan bumbu khas Minahasa seperti kunyit, jahe, dan daun kemangi.

6. Binte Biluhuta
Binte Biluhuta adalah makanan khas Palu yang terbuat dari ikan cakalang yang diasinkan dan dikeringkan. Ikan ini kemudian digoreng dan disajikan dengan nasi dan sayuran.

7. Bobengka
Bobengka adalah makanan khas Minahasa yang sering dijumpai di Palu. Makanan ini terbuat dari lautan daging babi yang dimasak dengan bumbu pedas dan nikmat.

8. Panada
Panada adalah sejenis kue pastel yang berisi campuran daging dan sayuran. Kue ini biasanya dibuat dengan tepung terigu dan dibakar hingga matang.

9. Kaledo
Kaledo adalah sejenis sup khas Palu yang terbuat dari daging sapi yang dimasak dengan kikil dan jerohan. Sup ini biasanya disajikan hangat dan disantap dengan nasi. silverstareast

10. Dabu-Dabu
Dabu-Dabu adalah sambal khas Minahasa yang terbuat dari campuran cabai, tomat, dan bawang merah. Sambal ini memiliki rasa pedas dan segar yang nikmat. slot server hongkong gacor

Dengan beragam pilihan makanan khas yang lezat dan unik, tidak heran jika kuliner Palu mampu memukau lidah para wisatawan yang datang ke kota ini. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kelezatan makanan khas Palu ketika mengunjungi kota tersebut. Selamat menikmati!

Adat Istiadat Kepulauan Selayar yang Masih Dijaga DengAn baik

Kepulauan Selayar adalah salah satu wilayah yang kaya akan adat istiadat yang masih di lestarikan hingga saat ini. Adat istiadat merupakan warisan budaya yang turun-temurun dari nenek moyang yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Selayar. Berikut ini adalah 10 adat istiadat Kepulauan Selayar yang masih dijaga dengan baik:

1. Adat Perkawinan: Prosesi pernikahan di Kepulauan Selayar diatur dengan sangat ketat sesuai dengan adat istiadat yang berlaku. Mulai dari prosesi lamaran hingga pernikahan diadakan dengan penuh kekhususan dan penuh makna.

Baca juga : Inilah 8 Daftar Tradisi Suku Toraja yang Unik dan Menarik

2. Adat Makan Bersama: Makan bersama memiliki arti penting dalam budaya Selayar. Tidak hanya sekedar kebersamaan, adat ini juga menjadi ajang untuk menjalin hubungan sosial antar keluarga dan tetangga.

3. Adat Pemakaman: Prosesi pemakaman di Kepulauan Selayar diatur dengan rapi dan penuh penghormatan terhadap orang yang meninggal. Mulai dari tata cara penguburan hingga upacara adat setelah pemakaman dijalankan dengan khidmat.

4. Adat Adat Tolong Menolong: Gotong royong dan tolong menolong merupakan nilai yang sangat dijunjung tinggi dalam masyarakat Selayar. Adat ini menjadi landasan utama dalam menjalin kebersamaan dan solidaritas di antara warga.

5. Adat Silaturahmi: Menjaga hubungan silaturahmi dengan tetangga dan kerabat merupakan nilai yang sangat dihargai dalam adat Selayar. Melalui adat silaturahmi, masyarakat Selayar dapat mempererat tali persaudaraan dan kekeluargaan.

6. Adat Kerja Bakti: Kerja bakti menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh masyarakat Selayar sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan kebersamaan di antara warga.

7. Adat Upacara Adat: Berbagai upacara adat masih dijalankan dengan khidmat di Kepulauan Selayar sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi nenek moyang. Mulai dari upacara penobatan hingga ritual adat lainnya dijalankan dengan penuh kekhususan.

8. Adat Pemilihan Kepala Adat: Proses pemilihan kepala adat di Kepulauan Selayar dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan upacara adat. Kepala adat dipilih berdasarkan kriteria tertentu dan memegang peranan penting dalam menjaga keharmonisan masyarakat.

9. Adat Ritual Ruwatan: Ritual ruwatan sebagai upacara penyucian diri masih dijalankan secara turun-temurun di Kepulauan Selayar. Ritual ini diyakini dapat membersihkan diri dari segala dosa dan membawa keberkahan bagi masyarakat.

10. Adat Upacara Adat Mengetahui Kelahiran: Upacara adat yang dilakukan saat kelahiran bayi di Kepulauan Selayar merupakan bentuk penghormatan terhadap anugerah Tuhan. Dengan adat ini, masyarakat Selayar berharap agar bayi yang lahir dapat tumbuh dan berkembang dengan selamat.

Melalui pemahaman dan penghargaan terhadap adat istiadat yang masih dijaga dengan baik di Kepulauan Selayar, diharapkan tradisi nenek moyang ini tetap terjaga dan melestarikan kekayaan budaya daerah.

Seni Kota Palu yang Memukau dan Menarik Perhatian

15 Seni Kota Palu yang Memukau dan Menarik Perhatian – Kota Palu, ibukota Provinsi Sulawesi Tengah, tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga memiliki kekayaan seni dan budaya yang tak kalah menarik. Berikut adalah 15 kesenian tradisional Kota Palu yang patut untuk diketahui serta dijelaskan:

1. Tari Pakarena: Tarian ini merupakan bagian dari adat istiadat masyarakat Palu yang menggambarkan keindahan gerak tari yang memukau.

Baca juga : Inilah 8 Daftar Tradisi Suku Toraja yang Unik dan Menarik

2. Patung Tenun: Seni patung ini melambangkan keindahan dan kearifan lokal masyarakat Palu dalam menghasilkan karya seni yang memukau.

3. Lukisan Kulit Kerang: Seni lukisan ini menggambarkan keindahan alam Palu dengan menggunakan kerang sebagai media lukisan.

4. Tari Maena: Tarian tradisional yang melibatkan gerakan yang dinamis dan menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Palu.

5. Musik Kolintang: Musik tradisional ini merupakan bagian dari adat istiadat suku lokal Palu yang memiliki irama yang khas dan menarik.

6. Anyaman Bambu: Seni anyaman bambu merupakan karya seni yang memukau dan merupakan bagian dari kekayaan budaya masyarakat Palu.

7. Tari Cakalele: Tarian ini merupakan simbol keberanian dan kepahlawanan masyarakat Palu dalam menghadapi segala tantangan.

8. Batik Palu: Karya seni batik ini merupakan hasil dari kearifan lokal masyarakat Palu dalam menghasilkan kain yang indah dan berkualitas.

9. Seni Ukir: Seni ukir merupakan bagian dari adat istiadat masyarakat Palu yang memperlihatkan keindahan dan keahlian dalam menghasilkan karya seni.

10. Tari Ratobu: Tarian tradisional ini menggambarkan keindahan alam Palu dengan gerakan yang elegan dan memukau.

11. Seni Topeng: Seni topeng merupakan bagian dari kekayaan seni dan budaya masyarakat Palu yang memiliki nilai estetika dan makna mendalam.

12. Tari Pakuru: Tarian ini menggambarkan keindahan alam Palu serta kekayaan budaya dan tradisi masyarakat setempat.

13. Wayang Kulit: Seni wayang kulit merupakan bagian dari adat istiadat masyarakat Palu yang menggambarkan kehidupan sehari-hari serta mitologi lokal.

14. Tari Tamborin: Tarian ini merupakan bagian dari kekayaan seni dan budaya masyarakat Palu yang menampilkan gerakan yang dinamis dan memukau.

15. Seni Kerajinan Kayu: Seni kerajinan kayu merupakan bagian dari adat istiadat masyarakat Palu yang menunjukkan keahlian dan keindahan dalam menghasilkan karya seni dari bahan kayu.

Dengan keberagaman seni dan budaya yang dimiliki, Kota Palu menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi siapa pun yang mengunjungi dan mengenal lebih jauh tentang kekayaan seni lokal yang dimiliki oleh masyarakat setempat.

Tradisi Suku Toraja
Inilah 8 Daftar Tradisi Suku Toraja yang Unik dan Menarik

Inilah 8 Daftar Tradisi Suku Toraja yang Unik dan Menarik – Tradisi suku Toraja kondang bersama keunikananya. Hal ini kemudian mengakibatkan Toraja menjadi keliru satu tujuan wisata budaya yang tersohor hingga mancanegara.

Suku Toraja di Sulawesi selatan menempati Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara. Suku Toraja memiliki sejumlah kebiasaan unik yang menarik untuk disaksikan.

Salah satu kebiasaan yang lumayan kondang adalah Rambu Solo, atau upacara tradisi kematian suku Toraja. Namun, ada banyak kebiasaan suku Toraja lainnya yang tidak kalah unik.

Berikut 8 kebiasaan unik suku Toraja yang dirangkum detikSulsel berasal dari beraneka sumber.

1. Rambu Solo

Rambu Solo adalah kebiasaan upacara kematian suku Toraja. Dewan Masyarakat Adat Nusantara, Eric Crystal Ranteallo menjelaskan Rambu Solo merupakan ritual sakral bagi penduduk Toraja dan telah dikerjakan oleh Aluk Todolo, atau nenek moyang berasal dari suku Toraja.

“Orang Toraja itu benar-benar menghormati keluarganya yang telah berpulang. Itu nomor satu di Toraja, sebagai penghormatan untuk paling akhir kali. Ini telah dikerjakan sejak leluhur kami Aluk Todolo,” tahu Eric Crystal Ranteallo.

Rambu Solo diyakini sebagai upacara untuk menyempurnakan kematian seseorang.

Masyarakat suku Toraja meyakini bahwa mati adalah suatu proses pergantian status berasal dari manusia fisik di dunia menjadi roh di alam gaib. Sehingga, sepanjang rangkaian ritual Rambu Solo belum dikerjakan hingga rampung, maka sang mayat akan diperlakukan sebagaimana orang sakit.

Ritual rambu solo memerlukan banyak biaya dikarenakan kudu mengorbankan kerbau. Sehingga jika biaya keluarga belum memenuhi maka mayat akan terus disimpan hingga sanggup menggelar Rambu Solo.

Rambu Solo terdiri atas beberapa ritual tradisi yang dikerjakan secara runtut oleh penduduk suku Toraja. Ritual di dalam Rambu Solo’ terdiri atas Mappassulu’, Mangriu’ Batu, Ma’popengkaloa, Ma’pasonglo, Mantanu Tedong, dan Mapasilaga Tedong.

2. Rambu Tuka’

Berbeda bersama Rambu Solo’, Rambu Tuka’ atau Rampe Mata Allo merupakan ritual upacara puas cita atau syukuran penduduk Toraja atas syukuran rumah, hasil panen yang baik, dan keceriaan lainnya.

Melansir laman resmi Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), upacara Rambu Tuka’ diyakini telah berkembang sejak zaman purbakala beriringan bersama kedatangan manusia pertama di wajah bumi. Hal ini dikarenakan Rambu Tuka adalah bagian yang integral bersama sistem keyakinan penduduk Toraja kuno yang disebut aluk todolo.

Upacara Rambu Tuka’ digelar di sebelah timur rumah, barung-barung atau tongkonan. Serta dikerjakan saat matahari menanjak.

Ada beberapa type Rambu Tuka’ di dalam kebiasaan suku Toraja. Berikut jenis-jenis Rambu Tuka’ merasa berasal dari tingkat paling rendah hingga tertinggi.

  • Kapuran Pangan, menyuguhkan sirih pinang
  • Piong Salampa, menyuguhkan lemang bambu
  • Ma’pallin atau Malingka Biang, upacara persembahan seekor ayam sebagai pengakuan kekurangan
  • Ma’tadoran atau Menammu, persembahan satu ekor babi,
  • Ma’pakande Deata Dao Banua, persembahan seekor babi sebagai hidangan bagi semua keluarga yang hadir
  • Ma’pakande Deata Diong Padang, upacara kurban persembahan kepada deata di halaman rumah. Seekor babi dikurbankan dijadikan lauk pauk untuk sanak keluarga dan sisanya dibagi-bagikan kepada masyarakat
  • Massura’ Tallang, upacara yang dikerjakan sehabis semua upacara tradisi yang disebutkan di atas
  • Merok, upacara persembahan tertinggi yang bertujuan kepada Puang Matua. Kurban persembahannya adalah kerbau, babi, dan ayam.

3. Ma’lettoan

Melansir jurnal Universitas Negeri Makassar (UNM) yang berjudul ‘Ritual Maklettoan Bai di dalam Acara Mangrara Banua di Desa Lolai Kabupaten Toraja Utara’, kebiasaan Ma’lettoan merupakan keliru satu ritual di dalam rangkaian Rambu Tuka.

Dalam kebiasaan ini, orang-orang mengarak sebuah rumah-rumahan tradisi tongkonan yang berisi babi. Hal ini bertujuan sebagai wujud rasa syukur dan persaudaraan.

Makna kebiasaan Ma’Lettoan ini adalah sebagai wujud ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas keberhasilan yang telah diraih. Biasanya saat seseorang selesai membangun tempat tinggal baru.

Selain itu, kebiasaan ini terhitung bermanfaat untuk mempererat tali silaturahmi antar keluarga. Hal ini bisa dilihat berasal dari keikutsertaan beraneka keluarga di dalam prosesi ritual Ma’Lettoa ini.

Adapun tahapan kebiasaan Ma’lettoan yakni Digaragan Lettoan atau pembuatan lettoan (kotak yang menyerupai Tongkonan), kemudian babi dibulle (diarak), dirempun (dikumpulkan), lalu ditunu (disembelih).

Baca Juga : 12 Rekomendasi Makanan Khas Makassar Terpopuler yang Wajib Dicoba

4. Ma’nene

Melansir jurnal Universitas Muhammadiyah yang berjudul ‘Tradisi Ma’nene sebagai Warisan Budaya Etnis Toraja’, Ma’nene merupakan ritual membersihkan serta mengganti pakaian mayat para leluhur yang telah meninggal ratusan tahun. Ritual ini dikerjakan sehabis masa panen berlangsung, lebih kurang di bulan
Agustus akhir.

Ritual Ma’nene terjadi peti-peti mati para leluhur dikeluarkan berasal dari makam-makam liang batu, kemudian ditempatkan di tempat upacara. Setelah jasad dikeluarkan berasal dari kuburan, jasad itu dibersihkan.

Pakaian yang dikenakan jasad para leluhur itu diganti bersama kain atau pakaian yang baru. Biasanya ritual ini dikerjakan serempak satu keluarga atau apalagi satu desa, agar acaranya pun terjadi lumayan panjang.

Rangkaian ritual Ma’nene kemudian ditutup bersama berkumpulnya bagian keluarga di tempat tinggal tradisi Tongkonan untuk beribadah bersama.

Upacara Ma’nene ini diakui sebagai wujud kecintaan penduduk suku Toraja pada para leluhur dan kerabat yang telah meninggal dunia. Melalui ritual ini penduduk suku Toraja meminta arwah leluhur akan menjaga mereka berasal dari segala problem jahat, hama tanaman, dan terhitung kesialan hidup.

5. Rampanan Kapa’

Melansir laman Warisan Budaya Tak Benda Kemdikbud RI, Rampanan Kapa’ merupakan pernikahan tradisi pada suku Toraja. Pernikahan tradisi ini merupakan faktor yang diakui sakral di dalam ajaran aluk todolo atau leluhur suku Toraja.

Rampanan Kapa’ diyakini sebagai pangkal berasal dari berkembangnya ma’lolo tau (hubungan sesama manusia). Dalam keyakinan aluk todolo, datuk La Ukku’ adalah moyang pertama manusia yang dinikahkan oleh Puang Matua bersama seorang lelaki yang bernama To Tabang Tua.

Pernikahan ini kemudian yang diakui sebagai pernikahan pertama di dalam sejarah manusia suku Toraja. Pernikahan ini disaksikan langsung oleh Puang Matua, yang kemudian dikenal bersama sebutan Rampanan Kapa’.

Tradisi Rampanan Kapa’ merupakan upacara pernikahan secara tradisi yang pelaksanannya tidak dikerjakan oleh penghulu agama melainkan pimpinan adat. Penghulu agama cuma mendampingi pemangku tradisi di dalam men-sahkan pernikahan berdasarkan ketentuan tana’ (mas kawin) seseorang.

Tidak ada kurban di dalam upacara Rampanan Kapa’. Hewan yang dihidangkan layaknya babi dan ayam cuma sebagai hidangan berdasarkan ketentuan adat, terlebih ketentuan jatah daging atau manta bagi pemangku tradisi yang terlibat.

Waktu pelaksanaan Rampanan Kapa’ dikerjakan pada pas penyelenggaran rambu tuka pada pagi hari dan rambu solo pada pas sore hari. Rampanan Kapa’ mempunyai kandungan aturan-aturan yang dinamakan ada’na rampanan kapa’ (hukum pernikahan adat) yang telah disesuaikan sesuai agama Kristen yang dianut oleh penduduk Toraja pada umumnya.

6. Sisemba

Melansir laman resmi Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Sisemba merupakan olahraga kaki tradisional yang telah dikerjakan oleh penduduk Toraja sejak lama. Tradisi ini umumnya dikerjakan sebagai bagian berasal dari ritual syukuran atau Rambu Tuka’ dan ritual kematian Rambu Solo.

Permainan ini bertujuan sebagai sarana hiburan sehabis acara ritual selesai dilakukan. Selain itu, permainan ini umumnya dikerjakan pada akhir Juni hingga awal Agustus dikarenakan pas itu penduduk Toraja umumnya panen padi.

Permainan ini terkadang terjadi keras hingga terjadi patah tulang apalagi bisa mengancam nyawa. Tetapi kecelakaan itu diterima sebagai efek permainan bukan sebagai bibit permusuhan.

Adapun Makna yang ingin dibangun di dalam permainan Sisemba adalah persaudaraan dan kemampuan terima efek hidup sekeras apapun. Adapun arti yang ingin dibangun di dalam permainan Sisemba yakni persaudaraan dan kemampuan terima efek hidup sekeras apapun.

Permainan ini dikerjakan bersama tiga cara, yakni:

  • Simanuk atau satu lawan satu
  • Siduanan, dua lawan dua,
  • Sikambanan, kelompok lawan kelompok.

7. Ma’bugi

Ma’bugi adalah ritual tolak bala yang dikerjakan penduduk suku Toraja. Tradisi ini merupakan pengaruh berasal dari suku Bugis saat menguasai Tana Toraja.

Usai perang, Tana Toraja mendapatkan wabah penyakit, kelaparan, dan kemarau panjang. Masyarakat meyakini bahwa musibah ini adalah murka penguasa alam dikarenakan penduduk Toraja telah tercemar bersama budaya luar layaknya gemar berjudi.

Oleh dikarenakan itu, semua penduduk keluar tempat tinggal menyanyikan lagu ritual, menempatkan umbul-umbul berasal dari daun ijuk muda, tanaman berhias merah dan kuning yang dipasang di sepanjang jalur sebagai lambang keinginan kepada dewata. Ritual ini kemudian disebut Ma’bugi. https://www.stamperoilandgas.com/

Ritual Ma’bugi dikerjakan saat terjadi kekacauan sosial di dalam penduduk terhitung penyakit yang menyerang hewan ternak dan tumbuhan. Ma’bugi dipusatkan di Tongkonan pemimpin tradisi dan semua biaya ditanggung oleh keluarga Tongkonan.

8. Mangrara Banua

Mangrara Banua adalah kebiasaan dikerjakan suku Toraja sebagai selamatan atas selesainya pembuatan banua barung-barung atau Tongkonan. Tradisi Mangrara Banua telah dikerjakan oleh penduduk Toraja sejak lama beriringan bersama pembangunan tempat tinggal tradisional Toraja.

Kewajiban jalankan kebiasaan Mangrara Banua adalah tugas bagi semua keturunan berasal dari Tongkonan sebagai pengabdian pada Tongkonan keluarga. Upacara Mangrara Banua terbagi atas empat tingkatan.

Berikut tingkatan upacara Mangrara Banua:

  • Mapadao para’, yakni pelaksanaan pemasangan atap tempat tinggal bersama kurban satu atau dua ekor babi sebagai lauk pauk
  • Mangrara banua disangngalloi, ritual ini dikerjakan di mana semua keluarga Tongkonan mempunyai kurban babi dan makanan sebagai tanda selesainya pembangunan rumah. Upacara dikerjakan sejak pagi hingga sore hari
  • Mangrara banua di talung alloi adalah upacara syukuran tempat tinggal yang dikerjakan sepanjang tiga hari berturut-turut.

Upacara Mangrara Banua di tallung alloi dikerjakan bersama tingkatan acara, yakni:

  • Hari pertama dikerjakan ma’tarampak yakni pemasangan atap-atap kecil.
  • Hari ke dua disebut ma’papa atau allo matanna (hari puncak), di mana semua keluarga datang berbondong-bondong bersama mempunyai babi dan makanan,
  • Hari ketiga disebut ma’bubung sebagai tanda bahwa tempat tinggal telah selesai dan akan dipasangkan bubungan Tongkonan.
Makanan Khas Makassar
12 Rekomendasi Makanan Khas Makassar Terpopuler yang Wajib Dicoba

12 Rekomendasi Makanan Khas Makassar Terpopuler yang Wajib Dicoba – Makanan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan dan kelezatan makanan khas yang membedakan satu dengan yang lain. Salah satu daerah yang terkenal dengan kekayaan kuliner adalah Makassar. Kota yang terletak di Sulawesi Selatan ini memiliki beragam makanan khas yang patut dicoba.

Makanan khas Makassar menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk menikmati kelezatan kuliner Indonesia Timur. Dengan cita rasa yang khas dan bumbu yang melimpah, makanan khas Makassar menawarkan pengalaman kuliner yang berbeda dari daerah lain di Indonesia.

Berikut ini adalah ulasan lengkap mengenai makanan khas Makassar, mulai dari hidangan tradisional hingga makanan modern yang menjadi favorit di kota ini.

1. Coto Makassar

Coto Makassar merupakan salah satu hidangan tradisional yang populer di Makassar. Hidangan ini terbuat dari daging sapi yang direbus dalam waktu yang lama hingga empuk, kemudian disajikan dengan kuah kental berbumbu kacang dan rempah-rempah. Coto Makassar biasanya disajikan dengan ketupat, bawang goreng, jeruk nipis, dan sambal. slot bet 200

2. Konro Bakar

Konro Bakar adalah hidangan daging sapi panggang khas Makassar. Daging sapi yang dipanggang dengan bumbu rempah-rempah khas Makassar ini memiliki cita rasa yang gurih dan lezat. Konro Bakar biasanya disajikan dengan nasi putih dan sambal.

3. Pallubasa

Pallubasa merupakan hidangan sop daging sapi khas Makassar. Daging sapi direbus dalam waktu yang lama hingga empuk, kemudian disajikan dengan kuah bening yang kental dan bumbu rempah-rempah. Pallubasa biasanya disajikan dengan ketupat dan bawang goreng.

4. Sop Konro

Sop Konro adalah versi sop dari hidangan konro bakar. Daging sapi yang empuk disajikan dalam kuah bening yang kental dengan tambahan irisan tomat, wortel, dan kentang. Sop Konro biasanya disajikan dengan nasi putih dan sambal.

Baca Juga : Inilah 5 Makanan Khas Parepare Sulsel, Wajib Kalian Coba!

5. Mi Titi

Mi titi adalah sajian mi kuning kering khas Makassar yang disiram dengan kuah kental campuran tepung kanji. Untuk menambah cita rasa gurih dari mi dan kuah kental, mi titi disajikan bersama irisan daging ayam, sapi, dan aneka seafood serta sayuran sebagai pelengkapnya.

6. Jalangkote

Jalangkote merupakan makanan ringan yang memiliki bentuk mirip dengan pastel. Kulit dari jalangkote cukup tipis sehingga rasanya krispi di luar. Isian jalangkote berupa campuran dari irisan wortel, kentang, taoge, telur, bihun, atau mi, sedangkan cara makannya dicocol ke sambal cuka dengan potongan cabe dan bawang.

7. Palu Butung

Sajian pencuci mulut ini terbuat dari campuran tepung beras, santan, gula pasir, daun pandan, vanili dan garam yang dimasak hingga kental dan ditambahkan potongan pisang raja yang sudah matang. Bisa disajikan hangat atau dibuat es. Sebagai alternatif, Anda pun bisa menambahkan sirup aneka warna yang membuatnya lebih menarik.

8. Sarabba

Sarabba adalah salah satu minuman tradisional dari Kota Makassar. Diracik dari campuran jahe, kuning telur, gula aren, santan dan merica bubuk. Minuman ini sangat berkhasiat untuk menghangatkan dan meningkatkan stamina tubuh. Untuk para pemburu tren makanan sehat, minuman khas ini bisa jadi pilihan unik di restoran Anda.

9. Barongko

Barongko adalah makanan manis khas Makassar yang terbuat dari campuran pisang, telur, santan, dan gula pasir. Semua bahan dihaluskan, kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dikukus. Hasilnya, sajian makanan lembut dengan rasa pisang yang bisa membuat pelanggan ketagihan.

10. Ikan Bakar Paotere

Ikan Bakar ala Makassar yang terkenal karena bumbunya yang meresap dan cara pengolahannya yang unik. Biasanya disajikan dengan sambal khas dan lalapan.

11. Pisang Ijo

Makanan penutup yang terbuat dari pisang yang dibalut dengan adonan berwarna hijau dari daun pandan, kemudian dihidangkan dengan saus manis berbahan dasar santan dan sirup.

12. Laksa Makassar

Mirip dengan laksa lainnya di Indonesia, namun kuahnya lebih kental dan kaya dengan rempah. Biasanya disajikan dengan bihun, tauge, dan potongan ayam atau seafood.

Makassar adalah surganya para pecinta kuliner dengan berbagai macam makanan khas yang lezat dan menggugah selera. Daftar makanan khas Makassar di atas hanyalah beberapa contoh dari hidangan lezat yang dapat Anda cicipi saat mengunjungi kota ini. Jangan lewatkan untuk mencoba berbagai hidangan tradisional Makassar yang akan membuat pengalaman kuliner Anda semakin berkesan.

Fakta Sejarah Provinsi Sulawesi Selatan

Sulawesi Selatan, juga dikenal sebagai Sulsel, merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan sejarah. Berikut adalah 15 fakta sejarah Sulawesi Selatan yang menjelaskan kekayaan warisan budaya dan sejarahnya.

1. Sejarah pra-sejarah Sulawesi Selatan dimulai sejak zaman prasejarah dengan bukti-bukti fosil manusia purba ditemukan di daerah tersebut.

Baca juga : Inilah 5 Makanan Khas Parepare Sulsel, Wajib Kalian Coba!

2. Pada abad ke-14, kerajaan-kerajaan kecil mulai bermunculan di Sulawesi Selatan, seperti Kerajaan Gowa dan Tallo yang terkenal kuat dan makmur.

3. Pada abad ke-16, Sulawesi Selatan menjadi pusat perdagangan rempah-rempah dan hasil laut, terutama cengkih dan pala.

4. Pada abad ke-17, Belanda mulai memperluas kekuasaannya di Sulawesi Selatan, mengakibatkan terjadinya perang-perang antara pihak Belanda dan kerajaan-kerajaan setempat.

5. Pada tahun 1667, Kerajaan Gowa dikalahkan oleh Belanda dan menjadikan Sulawesi Selatan sebagai jajahan kolonial Belanda.

6. Pada tahun 1942, Jepang menjajah Sulawesi Selatan selama Perang Dunia II dan mengakhiri kekuasaan Belanda di daerah tersebut.

7. Setelah kemerdekaan Indonesia, Sulawesi Selatan menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan terus mengalami perkembangan sosial, ekonomi, dan politik.

8. Pada tahun 1950, Sulawesi Selatan resmi menjadi salah satu provinsi di Indonesia setelah disatukan dengan Sulawesi Tengah.

9. Sejak tahun 2000-an, Sulawesi Selatan mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, terutama di sektor pariwisata, pertanian, dan industri.

10. Sulawesi Selatan memiliki beragam kebudayaan dan tradisi, seperti seni tari, seni musik, dan seni ukir yang khas dan unik.

11. Masjid Agung di Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan, merupakan salah satu contoh arsitektur Islam yang indah dan megah di Indonesia.

12. Pantai-pantai indah seperti Pantai Bira dan Pantai Tanjung Bira di Sulawesi Selatan menawarkan pemandangan alam yang memukau dan menawan.

13. Sulawesi Selatan juga terkenal dengan kuliner khas seperti Konro, Pallubasa, dan Coto Makassar yang lezat dan menggugah selera.

14. Festival budaya dan tradisi, seperti Pasar Malino dan Pasar Sentral Makassar, menjadi daya tarik wisata budaya yang menarik di Sulawesi Selatan.

15. Dengan kekayaan sejarah dan budaya yang dimiliki, Sulawesi Selatan terus menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Dari segala sejarah dan penjelasan di atas, Sulawesi Selatan merupakan provinsi yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, serta menjadi saksi perjalanan panjang bangsa Indonesia.

Dengan demikian, keberagaman sejarah dan budaya Sulawesi Selatan menawarkan peluang untuk menggali pengetahuan yang lebih dalam tentang warisan nenek moyang kita serta merenungkan arti pentingnya dalam memahami identitas dan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia.

Makanan Khas Parepare
Inilah 5 Makanan Khas Parepare Sulsel, Wajib Kalian Coba!

Inilah 5 Makanan Khas Parepare Sulsel, Wajib Kalian Coba! – Parepare, sebuah kota di Sulawesi Selatan yang populer bersama dengan beraneka kuliner lezat. Di kota ini, terdapat 5 makanan khas Parepare yang patut dicoba. Dari makanan berkuah sampai makanan ringan, Parepare tawarkan banyak variasi pilihan kuliner yang lezat dan menggugah selera. Berikut adalah 5 makanan khas Parepare yang kudu Anda coba terkecuali datang ke kota ini.

Kuliner Khas Kota Parepare

1. Roti Mantao

Wisatawan yang tengah mendatangi Kota Parepare, Sulawesi Selatan, tidak sah terkecuali tidak mencicipi roti mantao. kudapan khas Parepare ini bertekstur terlalu lembut dan berwarna putih layaknya bakpao.

Seiring bersama dengan perkembangannya, roti mantao tidak sekadar Roti kosong saja. Kini terdapat modifikasi bersama dengan menambahkan isian layaknya daging, kacang, coklat, sampai selai buah.

Roti mantao bisa dinikmati secara langsung bersama dengan segelas teh ataupun kopi. Jika ingin sedikit variasi, Roti ini dapat dinikmati bersama dengan cara digoreng ataupun dikukus khususnya dahulu.

Roti mantao sejak dulu telah menjadi pilihan oleh-oleh favorit khas Kota Habibie-Ainun. Roti ini dapat bertahan di suhu ruangan selama 3-4 hari.

detikers pun dapat bersama dengan mudah menemukannya di pusat oleh-oleh maupun di pinggir jalan kota ini.

2. Kanre Santan (Kanse)

Kanse berasal dari kata “kanre santang” yang memiliki arti memasak bersama dengan santan atau makanan bersantan. Kanse merupakan olahan beras berbentuk nasi santan, sama bersama dengan nasi uduk.

Makanan khas ini pun telah terdaftar sebagai keliru satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia asal Parepare, Sulawesi Selatan.

Kelezatan kanse tidak hanya berasal dari cita rasa gurih santan, tetapi juga dari paduan aneka lauk yang menemaninya. Biasanya kanse dihidangkan bersama dengan bersama dengan aneka lauk layaknya ikan tuna goreng, nasu palekko, dan beraneka menu lainnya.

Baca Juga : Mengenal Pantai Losari, Destinasi Wisata Terpopuler dengan Keindahannya

Jika penasaran bersama dengan kelezatannya, detikers dapat bersama dengan mudah menjumpai warung penjaja kanse di Kota Parepare. Umumnya kanse dinikmati pada malam hari dan lebih-lebih sampai tengah malam warung-warung kanse tetap buka.

3. Roti Berre

Roti Berre atau roti beras merupakan kuliner khas Kota Parepare yang sama layaknya serabi. Roti berre ini memiliki tekstur yang kenyal dan cita rasanya yang manis.

Roti berre dibuat dari bahan utama yang terdiri dari tepung beras, pisang kepok, kelapa sangrai, dan santan. Kombinasi bahan-bahan ini menciptakan cita rasa yang unik dan khas.

Biasanya untuk meningkatkan rasa manis, roti berre disiram bersama dengan sedikit madu atau saus gula merah. Meskipun demikian, rasanya yang lezat dapat dinikmati tanpa tambahan apa pun.

Roti berre menjadi keliru satu pilihan menu sarapan yang terlalu populer di kota Parepare. Oleh sebab itu, waktu paling pas untuk berburu roti berre adalah waktu di pagi hari.

4. Apang Paranggi

Apang Paranggi merupakan kuliner khas Kota Parepare selanjutnya. Diyakini kudapan ini telah tersedia sejak lama dan melambangkan harapan sehingga hidup tenteram dan aman.

Apang paranggi memiliki cita rasa manis dan berwarna coklat yang berasal dari gula merah. Untuk melengkapi kenikmatannya, biasanya kue basah ini selalu dihidangkan bersama dengan taburan parutan kelapa.

Dulu sekali, apang paranggi hanya bisa ditemukan pada waktu acara mutlak saja. Namun saat ini Kue ini bersama dengan mudah ditemukan di beraneka warung jajanan pasar. qris slot

5. Baje’ Canggoreng

Kuliner khas Kota Parepare setelah itu adalah baje’ canggoreng. Kuliner satu ini terlalu sama bersama dengan Ampyang khas Jawa Tengah.

Baje’ canggoreng berbahan utama gula merah dan kacang tanah. Kuliner ini memiliki cita rasa manis dan bertekstur padat. slot jepang

Bagi penyuka makanan manis, baje’ canggoreng kudu menjadi oleh-oleh sekiranya datang ke Kota kelahiran BJ Habibie. Cemilan ini mudah dijumpai di warung atau toko oleh-oleh khas Kota Parepare. slot bet 200

Dari 5 makanan khas Parepare di atas, Anda bisa mencoba beraneka hidangan lezat dan menggugah selera kala datang ke kota ini. slot server kamboja no 1

Tradisi Budaya Sulawesi Tengah Yang Di Lestarikan

Sulawesi Tengah merupakan daerah yang kaya tradisi budaya Sulawesi tengah  yang masih diwariskan dari generasi ke generasi. Sulawesi Tengah dikenal sebagai daerah yang kaya akan adat budaya yang masih dijaga kelestariannya hingga saat ini. Berikut adalah 15 adat budaya yang masih dijaga dan dilestarikan dengan baik di Sulawesi Tengah beserta penjelasannya.

1. Ma’randing – Adat ini merupakan tradisi pemilihan pasangan hidup di masyarakat Bugis yang dilakukan dengan berangkat dari rumah sang calon mempelai wanita.

Baca juga : Mengenal Pantai Losari, Destinasi Wisata Terpopuler dengan Keindahannya

2. Mappacci – Merupakan upacara pernikahan tradisional masyarakat Bugis yang diwarnai dengan berbagai ritual dan tata cara yang khas.

3. Ngegalang Jangin – Adalah tradisi masyarakat Toraja yang dilakukan untuk membersihkan kampung atau desa dari segala macam ketidaksempurnaan.

4. Pesteraseng – Upacara pengucapan syukur masyarakat Besoa setelah panen padi yang dilakukan dengan berbagai kesenian tradisional.

5. Pati Boana – Upacara adat yang dilakukan masyarakat Lore setelah rumah selesai dibangun untuk memberikan tanda bahwa rumah sudah dihuni.

6. Manganjo – Adat yang dilakukan masyarakat Kaili sebagai bentuk upacara doa bersyukur setelah panen padi.

7. Mappanretasi – Tradisi pemberian makanan kepada tetangga oleh masyarakat Gorontalo untuk mempererat hubungan sosial.

8. Puang Matene – Upacara adat masyarakat Mamuju yang dilakukan untuk menyucikan lingkungan rumah.

9. Balek Layar – Tradisi penari pesisir Selayar yang menari dengan irama yang khas sebagai bentuk rasa syukur.

10. Badatulei – Upacara adat yang dilakukan masyarakat banggai untuk memberikan penghormatan kepada leluhur.

11. Ngagi – Adat masyarakat Tolo yang dilakukan saat pindah rumah untuk membantu membersihkan rumah dari energi negatif.

12. Tumbilotohe – Upacara adat masyarakat Poso yang dilakukan untuk menentukan jodoh anak muda.

13. Randai – Seni pertunjukan masyarakat Ba’adu yang menggabungkan tarian, musik, dan teater sebagai bentuk hiburan dan pendidikan.

14. Gendang Beleq – Tarian tradisional masyarakat Sasak yang menggambarkan kebersamaan dan persatuan.

15. Guwa-guwa – Adat masyarakat Bungku yang dilakukan sebagai upaya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Adat budaya merupakan warisan berharga yang harus dijaga dan dilestarikan agar tetap hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi. Sulawesi Tengah memiliki beragam adat budaya yang masih dijaga dengan baik oleh masyarakatnya, sehingga menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas dan keberagaman budaya Indonesia. Dengan mempertahankan dan melestarikan adat budaya secara turun temurun, masyarakat Sulawesi Tengah menjaga kearifan lokal dan keberagaman budaya yang menjadi bagian penting dari identitas mereka. Semoga tradisi-tradisi ini tetap dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.

Pantai Losari
Mengenal Pantai Losari, Destinasi Wisata Terpopuler dengan Keindahannya

Mengenal Pantai Losari, Destinasi Wisata Terpopuler dengan Keindahannya – Jika bicara tentang daerah wisata kondang di Makassar, maka Pantai Losari tidak boleh sampai ketinggalan. Bahkan keindahannya memicu Pantai Losari sebagai tidak benar satu ikon kota Makassar yang paling terkenal. Selain itu, sunset di pantai ini juga terlampau eksotis supaya sesuai untuk daerah melamun sampai spot foto yang Instagramable.

Ingin cobalah makanan khas Makassar? Pantai Losari juga punyai banyak daerah makan yang menawarkan bermacam type hidangan lezat, jadi dari pisang epe, sup konro, sampai coto Makassar. Lokasinya yang tersedia di jantung kota dengan daerah nyaman dan luas supaya tersedia banyak acara hiburan, seperti konser atau festival yang sering diadakan.

Jadi, kamu ingin jelas lebih banyak tentang daya tarik sampai fasilitas di Pantai Losari? Jika iya, yuk, jangan tunda untuk baca informasi dari tribratabewsbulukumba.com selengkapnya di bawah ini!

Daya Pikat Pantai Losari Apa Saja yang Menjadi Favorit Pengunjung?

Berbeda dengan pantai-pantai lainnya, Pantai Losari tidak membawa pasir supaya kamu tidak bisa memicu istana pasir atau bermain voli pantai. Selain itu, kamu juga tidak bisa berenang karena perairannya terlampau dalam supaya akan terlampau berbahaya.

Pantai Losari lokasinya tersedia di pusat kota Makassar atau lebih tepatnya di Jalan Metro Tanjung Bunga, Maloku, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Sulawesi Selatan. Pantai Losari membawa banyak daya tarik lain yang bisa kamu nikmati ketika mampir di antaranya sebagai berikut.

1. Anjungan Pantai Losari

Sebagai rubah tidak ada pasir, Pantai Losari membawa anjungan yang bisa digunakan untuk menikmati keindahan laut. Bukan cuma satu, tetapi tersedia sebagian anjungan yang berjejer dari arah selatan dan utara kawasan pantai, yaitu:

2. Anjungan Pantai Losari atau Anjungan Metro Makassar

Anjungan paling ikonik dan pertama yang dibuat pada tahun 2006 silam. Tepat di depannya tersedia dua tugu penghargaan Adipura yang dulu diraih Makassar. Anjungan ini digunakan sebagai daerah bersandarnya kapal pinisi dan tersedia sebagian wahana air, tidak benar satunya perahu bebek untuk keliling pantai.

3. Anjungan Makassar

Anjungan ini lokasinya tersedia di sebelah kanan Masjid Terapung Amirul Mukminin dan dekat dengan gerbang masuk pertama serta daerah parkir. Pada anggota depan anjungan, tersedia patung berupa permainan khas Bugis, yakni A’raga atau Ma’raga dan patung becak serta kapal pinisi.

4. Anjungan Mandar

Terletak di sebelah utara Pantai Losari, anjungan ini membawa tiga buah bangunan yang melukiskan suku Mandar, yakni Patung Pa’tenun, penari wanita, dan miniatur rumah adat.

5. Anjungan Toraja

Pada Anjungan Toraja, kamu bisa menyaksikan ciri khas Tana Toraja, seperti patung penari dengan busana adat, patung Tedong Bonga atau Kerbau Belang, sampai miniatur rumah tradisi Tongkonan.

6. Anjungan City of Makassar dan Bugis

Selanjutnya, tersedia anjungan yang baru saja diresmikan pada tahun 2012 dan letaknya berdampingan dengan Anjungan Pantai Losari. Anjungan ini lebih ramai akan hiasan, juga patung pa’raga, patung pinisi, patung becak, sampai 20 patung para pahlawan.

7. Spot Sunset

Pantai Losari tidak cuma dikenal karena anjungannya, tetapi juga menjadi spot berburu sunset yang terbaik. Kamu bisa memandangi pertunjukkan langit yang bergeser warna dan matahari yang berpamitan untuk beristirahat sejenak.

Tempat nyaman dan panorama hamparan laut luas membuatmu tidak harus khawatir dengan panorama yang terhalang oleh bangunan tinggi atau pepohonan. Jadi, Pantai Losari bisa menjadi pilihan menarik bagi kamu yang ingin sekadar melamun, berburu foto ciamik, atau menenangkan pikiran.

8. Masjid Terapung

Kamu bisa senantiasa liburan senantiasa seru dan tidak meninggalkan kewajiban karena di Pantai Losari tersedia masjid terapung yang terlampau terkenal, yakni Masjid Amirul Mukminin. Masjid ini jadi dibangun pada tahun 2009 dan diresmikan tahun 2012 oleh Jusuf Kalla. Masjid dibuat dengan desain menyerupai rumah tradisi Sulawesi Selatan dan posisinya menjorok ke lautan.

9. Makassar Art Gallery

Selain menikmati keindahan pantai, kamu juga bisa mengagumi lukisan hasil karya dari bermacam seniman di Makassar Art Gallery. Lokasi galeri ini tersedia di Anjungan City of Makassar dan Bugis dan udah tersedia sejak tahun 2014 lalu. Bukan cuma menyaksikan memandangi lebih dari 50 lukisan indah, tetapi kamu juga bisa membawa pulang lukisan wajah sebagai cinderamata.

10. Car Free Day (CFD)

Setiap hari Minggu pagi, di Pantai Losari senantiasa tersedia Car Free Day (CFD) supaya sesuai untuk kamu yang ingin olahraga, seperti naik sepeda, jalan kaki, atau jogging.

11. Wisata Kuliner yang Beragam

Bukan cuma sunset, Pantai Losari juga menjadi surganya wisata kuliner dan tersedia banyak sekali daerah makan yang menjual bermacam type makanan. Adapun sebagian makanan khas Makassar yang bisa kamu coba, seperti pisang epe, sup konro, coto Makassar, pallubasa, mie titi, sampai es palu butung.

Fasilitas yang Ada di Pantai Losari

Sudah disinggung sebelumnya bahwa Pantai Losari tidak membawa pasir supaya kamu tidak bisa bermain pasir atau berenang. Sebagai gantinya, Pantai Losari sediakan bermacam wahana air seru, seperti perahu, perahu bebek, sepeda air, sampai banana boat. Menjadi daerah bersandarnya kapal pinisi, ternyata kamu juga bisa menyewa dan menaikinya untuk berkeliling pantai dan pulau yang tersedia di sekitar pantai.

Selain itu, supaya senantiasa up to date dan bisa memperlihatkan momen liburan di tempat sosial, maka Pantai Losari juga menambahkan fasilitas free WiFi. Lokasinya yang tersedia di jantung kota memicu Pantai Losari mudah dibuka dan dekat dengan banyak fasilitas, seperti penginapan, restoran, kafe, rumah sakit, sampai daerah hiburan lainnya. Jika kamu ingin bawa pulang sesuatu, maka di Pantai Losari juga tersedia pusat kuliner dan pusat oleh-oleh.

Jam Buka Pantai Losari

Pantai Losari adalah daerah wisata publik yang bisa dikunjungi siapa saja dan kapan saja. Pantai ini dibuka tiap-tiap hari selama 24 jam penuh. Namun, pas terbaik untuk mampir adalah sore hari pas sunset karena suasananya jadi lebih romantis dan cantik.

Rute ke Pantai Losari

Pantai Losari sebagai tidak benar satu ikon wisata paling kondang di Makassar bukan tanpa alasan. Selain sebetulnya cantik, pantai ini lokasinya juga tidak jauh dari pusat kota Makassar. Jadi, cara menuju ke Pantai Losari lumayan mudah dan rutenya udah tersedia di Google Maps.

Jika dari Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, maka cuma menempuh perjalanan selama 20 menit kamu udah bisa sampai ke lokasi Pantai Losari. Sementara itu, jika dari Bandara Hasanuddin, kamu cuma butuh pas sekitar 45 menit saja.